Rangkaian Rakornas KNGI di Kebumen Resmi Ditutup dengan Closing Dinner

Rangkaian Rakornas KNGI di Kebumen Resmi Ditutup dengan Closing Dinner

KEBUMEN - Setelah berlangsung selama dua hari, rangkaian Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang berlangsung di Kebumen akhirnya resmi ditutup pada Jumat malam 6 Desember 2024 di Pendopo Kabumian.



Seperti halnya saat pertama kali kedatangan, pada sesi penutupan ini seluruh peserta juga dijamu dengan makan malam atau closing dinner. Kegiatan Rakornas KNGI ini menjadi yang pertama kali diadalan di Kebumen sejak diakuinya Geopark Kebumen masuk dalam Unesco Global Geopark (UGGp).



Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Kepala Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Bahrun Munawir menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota KNGI atas kepercayaan menjadikan Kebumen sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakornas pada tahun ini.



"Pertama kami sampaikan terima kasih kepada seluruh peserta Rakornas KNGI atas kepercayaan yang diberikan. Sungguh ini merupakan agenda yang luar biasa, dimana kami sebagai kota kecil di Pulau Jawa ini bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Rakornas yang dihadiri para peserta dari seluruh Indonesia," ujar Bahrun.



Peserta yang datang ada dari Kepualan Natuna, Danau Toba, Sumatara Utara, Raja Empat, dari Banyuwangi, Meratus, Lombok, Bangka Belitung, Jambi, Sijunjung, dan lain sebagainnya. Acara Rakornas juga turut dihadiri dari Pejabat Bappenas RI serta pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, serta Direktur Pertamina Foundation.



"Alhamdulillah Rakornas kali ini dihadiri 300 peserta, perwakilan dari seluruh Geopark se-Indonesia. Tentu saja kami senang karena ini bisa menjadi sarana bagaimana Kebumen bisa dikenal seluruh Indonesia, bahkan dunia dengan segela potensinya melalui Geopark ini," katanya.



Tak lupa, Bahrun juga juga menyampaikan permohonan maaf, bila dalam pelaksanaan Rakornas ini masih banyak kekurangan atau kesalahan. Baik dari awal penyambutan sampai dengan penutupan. "Karena terus terang waktu persiapannya memang tidak banyak, sehingga kalau ada kekurangan kami minta maaf," tandasnya.



Nado salah satu peserta Rakornas KNGI perwakilan dari Geopark Natuna menyampaikan, dirinya merasa puas mengikuti seluruh rangkaian acara. Nado mengaku, ini adalah kali pertama ia menginjak kaki ke Kebumen. Begitu juga dengan para peserta yang lain.



"Waktu kuliah di Jogja, saya pernah ke sini tapi hanya lewat saja. Dan ternyata Kebumen ini punya potensi yang luar biasa, terutama dalam hal geologinya. Meskipun Natuna itu banyak laut, tapi saya kira di Kebumen itu berbeda karena banyak bebatuan," ujarnya.



Tak hanya itu, masyarakat Kebumen juga dinilai ramah-ramah. Ia pun sempat mencoba makanan khas Kebumen, seperti sate Ambal, lanting, penggel dan juga kopi mangrove. "Rasanya enak, untuk lantingnya renyah. Tadi kita sempat beli untuk oleh-oleh. Semoga kita bisa kembali ke Kebumen," katanya.



General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen Sigit Tri Prabowo menambahkan, multi efek dari kegiatan ini paling tidak, Kebumen saat ini mulai dijadikan sebagai kota tujuan, bukan hanya sekedar kota transit. Terbukti dengan adanya Geopark Kebumen, kini banyak orang datang ke kota ini.



"Kita bisa lihat kemarin bagaimana hotel-hotel di Kebumen itu penuh karena banyaknya tamu yang datang, bukan hanya perwakilan dari Geopark seluruh Indonesia, tapi juga tamu dari luar negeri dan juga para pejabat kementerian," ujarnya.



Menurutnya, Geopark Kebumen dengan kekayaan geologi dan budaya yang dimilikinya, dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan acara menjadi momentum penting untuk mengenalkan potensi Geopark Kebumen aUGGp ke seluruh pemangku kepentingan.



"Melalui Rakornas ini, seluruh pihak dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengelolaan geopark secara berkelanjutan serta meningkatkan peran geopark dalam mendukung ekonomi lokal, pelestarian alam, dan pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan," jelasnya.